Gunung Semeru Meletus Dahsyat : Makrifat Bencana
*_Oleh : Gus Muhammad alias Gus Muh. Basis (GMB)_*
*{Penulis + Budayawan + Direktur Utama PT. IKNU (Internasional Karir Nusantara) UNU (Univ. Nahdlatul Ulama) Cirebon + Pendiri Majelis Cinta Allah & Nabi Muhammad (MAJTANIM) + Terapis Ketuk Chi (TEKI)}*
Gunung di seluruh muka bumi adalah makhluk Allah. Sebagai makhluk-Nya, gunung2 tsb bisa *"bicara, tersinggung, marah, merasa senang, bisa tersenyum, tertawa, dll".*
Gunung yang meletus, memiliki arti-simbolik, yang berkait dengan "rasa-kemakhlukan"
(sebagai makhluk-Nya) dan sangat bisa memuat "makna spirituality/spiritualistik".
Gunung dan lautan tiap saat berzikir pada-Nya. Ada hadits yang riwayatkan *jika lautan tiap hari meminta ijin ke Allah 3 x sehari, utk melumatkan para penduduk di sekitar lautan tsb. Tapi Allah selalu melarangnya, karena, masih banyak manusia2 yang berdoa pada-Nya.*
Gunung-pun demikian adanya. Gunung, yang dicipta Allah utk sebagai "paku bumi", penahan badai-topan, penyejuk sekitar gunung, dll, tiap saat berdoa utk para penduduk di sekitar gunung tsb. Namun juga, gunung juga punya hak untuk *tersinggung dan marah pada para manusia di sekitar gunung.*
Jika gunung meletus atau lautan gelorakan dahsyat tsunami, yang terhantam bukan saja warga2 yang durjana/angkara murka, tapi juga yang shaleh2/shalehah2 jadi ikut almarhum, plus hewan2 dan tumbuhan2 juga kena getahnya.
Beruntung bagi yang mukmin2 tsb, mati karena bencana2 tsb adalah mati yang syahid. Adapun bagi durjana2, bisa sebagai "teguran atau balasan atau penyeimbangan".
Gunung meletus atau lautan gelontorkan tsunami atau topan-badai ngeri, banir, gempa, dll menyapu apapun, *BUKAN* peristiwa fenomena alam biasa.
Secara *hakekat-makrifat,* bencana2 tsb adalah wujud dari gunung2, lautan, bumi, air, pohon dan apapun makhluk di muka bumi *benar2 bisa tersenyum sangat ramah, semanak, brayan, tetapi juga mereka bisa benar2 tersinggung, marah, berang dan mengamuk kalap bagai kuda lumping yang kesurupan dan dibiarkan bahkan ditinggalkan pawangnya ?.*
Video beberapa menit tsb adalah *Live di ANTV Pembacaan Puisi GUNUNG MERAPI YANG MERADANG karya Gus Muhammad alias Gus Muh alias Gus Muh. Basis (GMB) alias Drs. H. Muh. Basis, MBA, M.Ri. Puisi dibacakan oleh artis senior RAy. Sitoresmi Prabuningrat (mantan istri WS. Rendra) & Evi Idawati (Penyair Nasional). Pembacaan nyaring shalawatan oleh Deni Aden (santri Gus Muh) dan diiringi Grup Musik Akustik "Eling Karepe Sapujagad" asuhan Gus Muh.*
Komentar
Posting Komentar