Terawang Ki Lawu Maospati Soal Meletusnya Gunung Semeru di Akhir Tahun Menurut Hitungan Jawa

Gunung Semeru gunung tertinggi seantero pulau Jawa meletus dan memuntahkan segala isi dalam perut bumi. Mengapa demikian. Berikut ini terawang Ki Lawu Maospati Spiritualis Terbaik Indonesia No 1 versi menaramadinah.com dalam hitungan Jawa: 



Segala isi nya Gunung Semeru keluar mulai dari menyemburkan abu dan mengeluarkan lava panas serta membawa korban baik korban jiwa maupun harta yang tak sedikit jumlahnya harta yang sedikit demi sedikit dikumpulkan dalam sekejap hilang ditelan derasnya aliran lahar dari gunung Semeru. 

Dan gunung Semeru erupsi bertepatan tanggal 5 Desember 2021..dalam hitungan Jawa gunung Semeru meletus jatuh pada hari Ahad kliwon menurut hari dan pasaran .. (Ahad =5) (kliwon =8) . Dan mempunyai jumlah weton neptu =13, kalo dihitung berdasarkan hitungan 4 kiblat 5 pancer .. Ahad kliwon berada ditengah tengah..bila dihitung berdasarkan hitungan bejo ciloko. Masuk hitungan SANDANG. 

Bila dihitung berdasarkan hastobroto masuk hitungan GUNUNG.. menurut ilmu hitungan Jawa othak athik gathuk nanging mathuk. Bila ada gunung meletus dan jatuh hitungan gunung maka perlu diwaspadai bakal ada gunung yang akan meletus dalam waktu tak lagi.

Mengapa setiap akhir tahun selalu datang musibah dsn bencana alam yang terjadi mulai dari banjir bandang. Gunung meletus, gempa bumi, tanah longsor dll? Itulah peringatan Allah Yang maha kuasa.

Kuasa atas segala sesuatu di jagat raya ini.. Contoh gunung Semeru yang kelihatannya diam dsn tak menunjukkan aktivitas yang menyolok tiba tiba meletus dengan dahsyat. Bukti bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu. Sedangkan gunung yang diprediksi bakal meletus karena menunjukkan gejala aktivitas yang meningkat ternyata malah gak jadi meletus.

Demikian juga Setiap akhir tahun terjadi banyak musibah dan bencana.. Segala sesuatu pasti ada yang sebab akibat ..misalkan dunia seisinya ini kita ibaratkan perusahaan setiap catatan pemasukan dan pengeluaran setiap akhir bulan saja untung dan ruginya suatu perusahan dihitung dalam neraca bulan demikian juga reraca tahunan.

Dengan adanya neraca tahunan tersebut kita tahu perusahaan UNTUNG atau RUGI.. sehingga bisa instropeksi kedepannya bisa lebih baik.. Demikian juga Alam semesta ini oleh Yang maha kuasa ada tutup tahun atau neraca tahunan.

Dengan adanya bencana tersebut menunjukkan kasih sayang yang maha kuasa kepada umatnya dengan adanya bencana rasa gotong royong.. Kemanusiaan.. Cinta kasih akan bertambah.. Dan semua yang manusia yang di muka bumi bisa bersyukur karena masih diberi kesempatan melihat saudaranya yang tertimpa musibah.. Dan saling tolong menolong.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sejarah Singkat T.O.A Jala Puspa RSPAL dr. Ramelan di Surabaya